Artikel

Menyambut Bulan Mulia 





 Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah  


Terjemah : Syafar Abu Difa


 Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad- 





 Pelajaran 1 





Menyambut Bulan Mulia  


 


Segala puji bagi Allah semata. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada 


Nabi terakhir, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga, para sahabatnya serta 


siapa saja yang mengambil petunjuknya hingga hari kiamat. 


Adapun selanjutnya: 


Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah bulan berkah. Seorang muslim 


hendaknya menyibukkan dirinya dengan apa pun yang dapat mendekatkan diri 


kepada Allah dari amal-amal kebaikan dan menghentikan segala keburukan 


maupun dosa. 


Wahai hamba Muslim, 


1. Sambutlah segala kebaikan di bulan Ramadhan ini, bersungguh-sungguh, 


berlomba dan bersegeralah mengerjakan kebaikan-kebaikan, demi 


mengharap apa yang ada di sisi Allah yaitu pahala yang besar. Hendaknya 


itu dilakukan sejak awal Ramadhan. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- 


bersabda: 


   


“Pada awal malam Ramadhan setan-setan dan jin jahat dibelenggu, pintu 


neraka ditutup tak satu pun terbuka, pintu-pintu surga dibuka tak satu pun 


tertutup. Menyerulah penyeru: ‘Wahai orang-orang yang menghendaki 


kebaikan sambutlah...’.”  


[HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah. Hadits sahih] 


 Dalam riwayat lain: 





“Menyeru penyeru pada setiap malam (Ramadhan): ‘Wahai mereka yang 


mengharap kebaikan sambutlah dan mereka yang mengharap kejelekan 


berhentilah.”  


[HR. An-Nasai dan selainnya] 


 


2. Saudaraku Muslim, sambutlah penyeru yang menyeru setiap malam itu, 


 ٤


 bersungguh-sungguhlah dalam mempersiapkan akhiratmu dengan amal


amal saleh, sesungguhnya umur itu singkat, perjalanan meninggalkan 


dunia sudah dekat, hanya Allah yang tahu akankah kita dapat bertemu 


Ramadhan tahun depan ataukah tidak. Singsingkan lengan baju untuk 


mendekatkan diri kepada Allah dengan membaca al-Quran, tasbih, tahlil, 


takbir, doa, sedekah, amar makruf nahi mungkar, mengajari manusia 


kebaikan, memperbaiki hati, lisan dan anggota tubuh, berupaya 


menuntut ilmu, berdakwah, berupaya menyebarkan sunah Nabi 


shalallahu alaihi wasallam-, belajar al-Quran dan mengajarkannya serta 


apa saja yang bermanfaat bagi manusia. Nabi -shalallahu alaihi 


wasallam- bersabda: 


 ﺧ ﺎ  ﻢﻬﻌﻔ  ﺎﻨﻠ 


“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang 


lain.” 


[HR. At-Thabarani dalam al-Aushat. Hadits sahih] 


3. Saudaraku Muslim, di bulan Ramadhan mulia ini tengoklah dirimu, 


hitunglah dirimu sebelum datang kematian, bersiaplah menghadapi 


perhitungan yang besar. Umar -radiallahu'anhu- berkata: 


“Hitung-hitunglah dirimu sebelum engkau dihitung. Timbang


timbanglah dirimu sebelum engkau ditimbang. Sungguh akan lebih 


mudah bagimu menghitungnya dari sekarang untuk perhitungan 


nanti, dan bersiaplah untuk perhitungan yang besar. Pada hari itu 


segalanya akan diperlihatkan sehingga tak ada sesuatu pun yang 


tersembunyi.”  


[Diriwayatkan oleh at-Turmudzi] 


4. Saudaraku muslim, di bulan Ramadhan mulia ini, yang merupakan 


bulan pergulatan kebaikan, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat 


yang tulus. Allah -ta'âla- berfirman: 





“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan 


taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan 


Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke 


dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai...” (QS. At


Tahrim:8) 


Hendaknya taubatmu murni karena Allah -ta'âla- dari segala dosa-dosa. 


Menghadap Allah dengan rasa takut, mengharap kepada-Nya, cinta 


 ٥


 kepada-Nya, mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. 


Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda: 





“Orang yang bertaubat seperti orang yang tidak punya dosa.” 


[HR. Ibnu Majah. Hadits hasan] 


Bahkan Allah -azzawajalla- mengganti keburukan-keburukan orang yang 


bertaubat dengan kebaikan, sebagaimana firman Allah -ta'âla-: 


ﺎﻌﺗ ﺎﻗ :  ω) Β >$? ∅Β#ρ ≅ϑãρ ξϑã $s=≈¹ ×≈9ρ'ù Α‰6ƒ !# Μγ?$↔‹™ M≈Ζ¡m 


3 β%.ρ !# #‘θî $ϑŠm‘ ∩∠⊃∪  


“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal 


saleh; mereka itu Allah ganti kejahatannya dengan kebajikan. Dan adalah 


Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70) 


5. Saudaraku Muslim, hendaknya masuknya bulan Ramadhan 


menjadikanmu penuh semangat, sangat bersungguh-sungguh 


menghadap Allah, kembali kepada-Nya, mengubah keadaanmu dari 


kelalaian dan keberpalingan menjadi tertuju dan berlomba-lomba 


melakukan segala kebaikan, berharap dapat selamat dari azab Allah, dan 


mengupayakan sebab-sebab yang dapat memasukan surga, mengangkat 


derajat di sisi Allah dan selamat dari api neraka.  


Menjadi orang yang terbangun dari tidurnya, berupaya menghidupkan 


hatinya dengan zikir kepada Allah, mensyukuri-Nya, mendekat kepada


Nya, meminta apa-apa yang ada di sisi-Nya dari pahala yang besar dan 


melihat dunia sebagai sesuatu yang akan pergi dan lenyap. 


ﺎﻌﺗ ﺎﻗ : $Βρ οθ‹s9# $‹Ρ$!# ω) ì≈FΒ ‘ρó9#  


“...dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang 


menipu.” (QS. Al-Hadid: 20) 


Hendaklah menjadi orang yang berhati-hati terhadap dunia dan tipu 


dayanya, mengharap akhirat yang jauh lebih baik dan kekal. Nabi 


shalallahu alaihi wasallam- bersabda: 





 “Sesungguhnya dunia manis dan menawan. Allah menjadikan kalian 


khalifah di dalamnya untuk melihat bagaimana kalian berbuat. Berhati


hatilah terhadap dunia dan wanita, sesungguhnya fitnah (cobaan) 


pertama pada Bani Israel dahulu pada wanita.” 


[HR. Muslim] 


6. Saudaraku Muslim, jauhilah keburukan, bertahan dan berhati-hatilah 


darinya. Bahkan jauhilah tempat-tempat dan majelis-majelis yang berisi 


kejelekan dan dosa. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda: 





“Penyeru menyeru: ‘Wahai pengharap kebaikan sambutlah dan wahai 


pengharap keburukan merugilah.” 


[HR. At-Turmudzi dan selainnya. Hadits sahih] 


Demikian pula jika pergi ke pasar di bulan Ramadhan atau ke tempat 


lain, ambil kebutuhanmu kemudian keluarlah, jangan menjadi tukang 


gaduh di pasar, karena pasar adalah tempat yang paling buruk. Nabi 


shalallahu alaihi wasallam-  bersabda: 





“Sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah 


pasar.” 


[HR. Hakim. Hadits hasan] 


Sabdanya pula: 





“Hindarilah kekisruhan pasar.” 


Aisyah -radiallahu'anha- berkata tentang Rasulullah -shalallahu alaihi 


wasallam-: 





“Nabi tidak pernah berbuat keji, tidak berperangai keji dan tidak berbuat 


gaduh di pasar.” 


[HR. At-Turmudzi] 


Hindarilah tempat-tempat minuman keras, yang berisi barang-barang 


haram, ghibah (gosip) dan segala yang buruk. Allahlah pemberi taufik. 


 



 



Tulisan Terbaru

Mutiara Nasehat Umar ...

Mutiara Nasehat Umar Al-Faruq  radhiyallahu ‘anhuiyallahu ‘anhu 

Mutiara Nasehat Abu U ...

Mutiara Nasehat Abu Ubaidah   radhiyallahu ‘anhu 

Mutiara Nasehat Abu B ...

Mutiara Nasehat Abu Bakar ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu 

Musibah Umat Yang Mem ...

Musibah Umat Yang Memilukan